08 - Tinjauan Metode Selection Combining (SC) dan Equal Gain Combining (EGC) dalam Sistem Polarisasi Diversity

Topi Hijau
0

Abstract 

    Fenomena fading akibat multipath propagation dalam sistem komunikasi nirkabel mengakibatkan degradasi sinyal yang signifikan. Untuk mengatasi permasalahan ini, polarization diversity digunakan sebagai pendekatan efektif untuk meningkatkan keandalan transmisi. Studi ini membahas dua teknik penggabungan sinyal yang umum digunakan dalam polarization diversity, yaitu Selection Combining (SC) dan Equal Gain Combining (EGC). SC hanya memproses sinyal dari cabang dengan SNR tertinggi, sedangkan EGC menggabungkan semua sinyal setelah penyelarasan fasa. Melalui simulasi numerik pada kanal Rayleigh flat fading dengan variasi korelasi antar cabang (𝜌 = 0, 0.5, 0.999), diperoleh bahwa EGC memiliki performa BER yang lebih stabil dan lebih unggul dibanding SC, khususnya pada korelasi rendah hingga sedang. Namun, EGC juga membutuhkan estimasi fasa yang akurat. Studi ini menyimpulkan bahwa pemilihan teknik combining harus mempertimbangkan kondisi kanal dan kompleksitas sistem, di mana EGC lebih cocok untuk sistem yang membutuhkan reliabilitas tinggi dengan toleransi kompleksitas sedang. 
Keywords: polarisasi diversity, Selection Combining, Equal Gain Combining, Rayleigh Fading, Wireless Communication 

1. Perkenalan 

    Sistem komunikasi nirkabel modern menghadapi tantangan signifikan dalam bentuk fading dan interferensi yang dapat menurunkan kualitas sinyal secara drastis. Fenomena fading, khususnya multipath fading, menyebabkan fluktuasi amplitude dan fase sinyal yang diterima, sehingga mengakibatkan degradasi performa sistem komunikasi [1]. Untuk mengatasi permasalahan ini, teknik diversity telah menjadi solusi fundamental dalam meningkatkan reliabilitas transmisi data nirkabel.
    Diversity merupakan teknik yang memanfaatkan multiple replika sinyal yang mengalami fading independen untuk meningkatkan signal-to-noise ratio (SNR) dan mengurangi probabilitas outage [2]. Salah satu implementasi diversity yang efektif adalah polarization diversity, yang memanfaatkan perbedaan polarisasi antena untuk memperoleh sinyal-sinyal yang tidak berkorelasi. Teknik ini memiliki keunggulan dalam hal kemudahan implementasi dan efisiensi spektral dibandingkan dengan spatial diversity yang memerlukan jarak antar antena yang cukup besar [3].
    Dalam sistem polarization diversity, metode combining menjadi aspek kritis yang menentukan performa keseluruhan sistem. Selection Combining (SC) dan Equal Gain Combining (EGC) merupakan dua teknik combining yang paling umum digunakan karena kompleksitas implementasinya yang relatif rendah. SC memilih sinyal dengan kualitas terbaik dari cabang-cabang yang tersedia, sementara EGC menggabungkan semua sinyal dengan memberikan bobot yang sama [4]. Meskipun Maximum Ratio Combining (MRC) memberikan performa optimal, kompleksitas implementasinya yang tinggi membuat SC dan EGC menjadi alternatif yang menarik untuk aplikasi praktis.
    Penelitian pada [5] menunjukkan bahwa efektivitas teknik diversity sangat dipengaruhi oleh korelasi antar cabang dan karakteristik kanal propagasi. Dalam konteks polarization diversity, korelasi silang antara sinyal horizontal dan vertikal dipengaruhi oleh lingkungan propagasi dan karakteristik antena yang digunakan. Pemahaman mendalam tentang perbandingan performa SC dan EGC dalam sistem polarization diversity menjadi penting untuk optimasi desain sistem komunikasi nirkabel yang efektif.
    Tinjauan ini bertujuan untuk menganalisis performa kedua metode combining tersebut dalam sistem polarization diversity, dengan fokus pada aspek-aspek seperti gain diversity, kompleksitas implementasi, dan ketahanan terhadap variasi kondisi kanal. Analisis komparatif ini diharapkan dapat memberikan panduan praktis bagi perancang sistem komunikasi nirkabel dalam memilih teknik combining yang optimal sesuai dengan kebutuhan aplikasi spesifik. 

2. Metode 

    Metode penelitian menyajikan perbandingan performa metode Selection Combining (SC) dan Equal Gain Combining (EGC) dalam sistem polarisasi diversity. Metode ini dilakukan melalui simulasi berbasis MATLAB dengan skenario kanal Rayleigh flat fading, dan mencakup analisis terhadap pengaruh korelasi antar cabang polarisasi. Tinjauan literatur ini menyajikan analisis aktual mengenai implementasi dari Selection Combining (SC) dan Equal Gain Combining (EGC) dalam sistem polaritas diversity. Metode ini didasari pada beberapa buku klasik dan hasil penelitian ilmiah yang dipublikasikan dalam jurnal jurnal IEEE dan publikasi ilmiah lainnya [1], [2], [3], [4]. 

2.1. Metode Karakterisasi Polarisasi Diversity

    Polarisasi diversity adalah teknik mitigasi fading yang memanfaatkan perbedaan orientasi polarisasi antena umumnya horizontal dan vertikal untuk memperoleh dua saluran propagasi yang mengalami fading independen atau rendah kolerasinya [1]. Teknik ini memungkinkan penerimaan dua sinyal dengan karakteristik fading yang berbeda, sehingga meningkatkan peluang keberhasilan deteksi sinyal.
    Dalam penelitian ini, sistem diasumsikan memiliki dua antena penerima dengan polarisasi ortogonal. Kanal propagasi dimodelkan sebagai Rayleigh flat fading tanpa dominasi line of sight, dan korelasi silang antar sinyal dikontrol menggunakan parameter korelasi ρ, dengan nilai yang divariasikan (0, 0.5, dan 1.0). nilai ini merepresentasikan tiga kondisi lingkungan propagasi yaitu tidak berkorelasi, korelasi sedang dan korelasi sepenuhnya [6]. 









Gambar. 1. Ilustrasi Orthogonal polarisasi antena dengan skenario Rayleigh flat fading.

 Gambar. 1. menunjukkan model sistem komunikasi dengan dua antena penerima berpolarisasi ortogonal. Tiga skenario korelasi antar kanal ditunjukkan dengan nilai parameter ρ. Pada ρ = 0, kanal diang gap tidak berkorelasi dan memberikan potensi gain diversity tertinggi. Sebaliknya, pada ρ = 1, kanal sepenuhnya berkorelasi dan manfaat dari polarization diversity menjadi minimal. 

TABEL 1
PARAMETER KANAL DALAM SIMULASI KARAKTERISTIK POLARISASI

Parameter

Nilai atau Variasi

Jenis Kanal

Rayleigh Flat Fading

Komponen Line of Sight

Tidak ada

Polarisasi Antena

Horizontal dan Vertikal

Parameter Korelasi ρ

0, 0.5, 1.0

Variabel Lingkungan

Lingkungan kompleks hingga terbuka

2.2. Implementasi Selection Combining (SC)

    Selection Combining merupakan combining dengan kompleksitas rendah yang hanya memilih cabang dengan SNR tertinggi untuk diproses. Dalam sistem polarisasi diversity, teknik tersebut membandingkan kualitas sinyal dari antena horizontal dan vertikal, lalu memilih salah satu yang memiliki nilai SNR lebih besar:

                                                        (1)

    Keunggulan selection combining terletak pada kesederhanaan implementasinya karena tidak memerlukan estimasi fasa atau proses penyesuaian amplitudo. Namun, karena hanya menggunakan satu cabang, selection combining tidak memanfaatkan sepenuhnya informasi dari semua sinyal yang diterima [4]. Namun kelemahan utama dari selection combining adalah pemanfaatan informasi yang kurang maksimal, karena hanya menggunakan satu cabang untuk proses deteksi sinyal. Cabang lain mungkin mengandung informasi berguna akan diabaikan, sehingga performa sistem tda setinggi metode combining yang memanfaatkan semua cabang secara simultan seperti Equal Gain Combining (EGC) atau Maxium Ratio Combining (MRC) [4]. 

2.3. Implementasi Equal Gain Combining (EGC)

    Equal Gain Combining (EGC) adalah metode combining dalam sistem komunikasi nirkabel yang menggabungkan beberapa sinyal dari cabang penerima dengan memberi bobot yang sama pada masing-masing sinyal, tetapi tetap terdeapat penyelarasan fasa agar sinyal-sinyal bisa saling memperkuat. Equal Gain Combining (EGC) memanfaatkan seluruh cabang sinyal yang tersedia, sehingga mampu meningkatkan keandalan sistem tanpa terjadi kompleksitas yang tinggi [4].
    Pada sistem polarisasi diversity, sinyal dari dua antena dengan polarisasi orthogonal (horizontal dan vertikal) diterimaa secara bersamaan. Equal gain combining menyeleraskan fasa sinyal, kemudian menggabungkan dengan nilai yang sama, supaya dapat memperoleh sinyal gabungan dengan daya total yang lebih tinggi dan fluktuasi fading yang lebih kecil dibandingkan hanya menggunakan satu jalur. Output sinyal pada Equal Gain Combining dalam persamaan matematis sebagai berikut.

                                                                 (2)

    Masing-masing rH dan rV adalah sinyal dari jalur horizontal dan vertikal, sedangkan adalah penyelerasan fasa terhadap masing-masing sinyal sebelum proses penjumlahan dilakukan
    Keunggulan utama dari equal gain combining yaitu kemampuan untuk memanfaatkan semua informasi siyal tanpa perlu mengetahui nilai presisi amplitudonya seperti pada Maximum Ratio Combining (MRC). Hal ini menjadikan equal gain combining sebagai solusi yang seimbang antara performa dan kompleksitas, cocok untuk aplikasi komunikasi nirkabel modern yang me mbutuhkan reliabilitas lebih baik dibandingan selection combininng, nnamuu tetap menjaga efisiensi perhitungan [7]. Equal gain combining tetap memerlukan prediksi fasa, yang kebutuhan pemrosesan sinyal digital yang moderat, terutama pada frekuensi tinggi atau kanal cepat berubah. 

2.4. Metode Analisis Komparatif

    Metodologi analisis komparatif pada penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi performa dua teknik combining, yaitu Selection Combining (SC) dan Equal Gain Combining (EGC), dalam sistem komunikasi nirkabel yang mengimplementasikan polarization diversity. Analisis dilakukan menggunakan pendekatan simulasi numerik berbasis MATLAB dengan model kanal Rayleigh flat fading tanpa dominasi line-of-sight. Simulasi ini merepresentasikan kondisi multipath fading yang umum terjadi dalam lingkungan propagasi urban padat [4]. Stuktur sistem yang dimodulasikan berdasarkan sumber sinyal dengan modulasi BPSK, dua kanal fading dengan polaritas ortogonal, kombinator sinyal, dan unit demodulasi dan perhitungan kesalahan bit. 





Gambar. 2. Arsitektur Sistem Polarization Diversity dengan Teknik Combining


Gambaran arsitektur dasar dari sistem komunikasi nirkabel yang menerapkan polarization diversity, dengan dua jalur penerimaan sinyal. Masing masing jalur dilengkapi antena penerima yang berorientasi pada polarisasi berbeda, biasanya horizontal dan vertikal, untuk memanfaatkan perbedaan karakterisitik propagasi sinyal akibat fenomena multipath.
Setiap sinyal yang diterima akan mengalami Rayleigh fading, yaiitu model propagasi yang biasanya digunakan untuk kondisi multipath kanal tanpa line of sight. Proses fading ini menyebabkan fluktuasi terhadap amplitudo dan fase sinyal yang berdampa signifikan dalam performa sistem komunikasi jika tidak ditangani dengan teknik yang sesuai. Setelah melewati kanal masing-masing, kedua sinyal diarahkan menuju unit combining, pada Gambar. 2. Ditandai sebagai SG or ESG. Kedua teknik tersebut digunakan untuk mengolah sinyal hasil penerimaan sebelum proses demodulasi. Dalam selection combining, sinyal dengan nilai SNR tertinggi dari kedua jalur dipilih untuk diproses, sementara dalam equal gain combining, kedua sinyal digabungkan setelah dilakukan penyesuaian fasa tanpa nilai amplitudo berbeda. Maka sinyal yang diterima di masing-masing cabang dapat dituliskan sebagai:

(3)

(4)

              

Selection Combining

Pada selection combining, hanya satu cabang dengan nilai SNR tertinggi yang digunakan untuk proses deteksi:

Persamaan

(1)

(5)


                     

Equal Gain Combining (ESG)

Pada EGC, kedua sinyal digabungkan setelah penyelarasan fasa, tanpa memperhatikan amplitudo kanal:

(6)


2.5. Metrik Evaluasi

Untuk menilai performa teknik Selection Combining (SC) dan Equal Gain Combining (EGC) dalam sistem polarization diversity, digunakan beberapa metrik kuantitatif utama. Evaluasi dilakukan melalui simulasi numerik dengan variasi SNR dan korelasi antar kanal ρ. Metrik ini bertujuan untuk memberikan gambaran objektif mengenai efisiensi teknik penggabungan sinyal dalam menghadapi fading.
Bit Error Rate (BER)
BER adalah parameter utama yang digunakan untuk mengukur keandalan sistem komunikasi digital. Nilai BER dihitung sebagai rasio jumlah bit yang salah dideteksi terhadap total bit yang dikirimkan:

 

(7)

 

BER menjadi indikator langsung dari performa selection combining dan equal gain combining dalam menghadapi variasi kanal Rayleigh, serta perubahan korelasi antar sinyal.

Average SNR Output

Metode ini mengevaluasi rata-rata daya sinyal keluaran setelah proses combining. Untuk sistem dengan dua cabang, nilai output SNR didefinisikan sebagai:

Untuk selection combining

(8)

 

Untuk equal gain combining:

(9)

 

Perhitungan SNR output penting karena mencerminkan gain diversity yang diperoleh dari penggunaan lebih dari satu jalur propagasi.

Robustness terhadap Korelasi

Metrik ini digunakan untuk mengevaluasi ketahanan teknik combining terhadap peningkatan nilai korelasi ρ\rhoρ. Semakin kecil penurunan performa (BER atau SNR output) pada ρ→1, maka metode tersebut dianggap lebih robust.

TABEL 2
RINGKASAN METRIK EVALUASI

Metrik Evaluasi

Penjelasan

Satuan

Bit Error Rate (BER)

Rasio kesalahan bit terhadap bit yang dikirim

Unitless

SNR Output Rata-rata

Daya sinyal keluar setelah combining

dB

Gain Diversity

Selisih performa dengan dan tanpa diversity

dB

Ketahanan terhadap korelasi

Penurunan performa saat korelasi kanal meningkat

Relatif (grafik)


Gambar. 3. Grafik BER selection combining dengan 2 penerima diversity pada fading kanal.
Referensi gambar mengambil pada [8].











Gambar. 4. Grafik BER equal gain combining dengan 2 penerima diversity pada fading kanal
Referensi gambar mengambil pada [8].

3. Kesimpulan dan Tantangan 

Tinjauan ini menunjukkan bahwa metode Selection Combining (SC) dan Equal Gain Combining (EGC) memberikan peningkatan performa komunikasi nirkabel melalui implementasi polarization diversity, terutama dalam kanal multipath Rayleigh flat fading. SC menawarkan pendekatan yang sangat sederhana dari sisi implementasi, karena hanya memilih salah satu cabang dengan kualitas terbaik berdasarkan SNR. Namun, metode ini memiliki keterbatasan karena tidak memanfaatkan informasi dari semua cabang sinyal.
    Sebaliknya, EGC memberikan kinerja yang lebih baik dibandingkan SC, terutama pada kondisi kanal dengan korelasi rendah hingga sedang. Dengan menggabungkan seluruh sinyal setelah penyelarasan fasa, EGC mampu mengurangi probabilitas error secara signifikan dan meningkatkan gain diversity, meskipun dengan kebutuhan perhitungan yang sedikit lebih tinggi dibanding SC. Hasil simulasi menunjukkan bahwa performa kedua metode akan menurun saat korelasi antar cabang meningkat , namun penurunan pada EGC lebih lambat, menjadikannya lebih robust terhadap variasi lingkungan propagasi.
    Dengan demikian, dalam sistem komunikasi nirkabel yang mengutamakan keandalan transmisi dengan efisiensi implementasi, EGC dapat dijadikan pilihan utama, sedangkan SC tetap relevan untuk sistem dengan batasan daya dan kompleksitas.

REFERENCES 

[1] A. Goldsmith, Wireless Communications, 1st ed. Cambridge University Press, 2005. doi: 10.1017/CBO9780511841224. 

[2] D. G. Brennan, “Linear diversity combining techniques,” Proc. IEEE, vol. 91, no. 2, pp. 331–356, Feb. 2003, doi: 10.1109/JPROC.2002.808163. 

[3] R. G. Vaughan and J. B. Andersen, “Antenna diversity in mobile communications,” IEEE Trans. Veh. Technol., vol. 36, no. 4, pp. 149–172, Nov. 1987, doi: 10.1109/T-VT.1987.24115. 

[4] M. K. Simon and M. Alouini, Digital Communication over Fading Channels, 1st ed. Wiley, 2004. doi: 10.1002/0471715220. 

[5] W. C. Y. Lee, Mobile communications engineering: theory and applications, 2nd ed. in McGraw-Hill’s AccessEngineering. New York: McGraw-Hill, 2012. 

[6] W. C. Jakes, Microwave mobile communications. New York Chichester Weinheim: IEEE, Wiley-Interscience, 1994. doi: 10.1109/9780470545287. 

[7] T. S. Rappaport, Wireless Communications: Principles and Practice, 2nd ed. Cambridge: Cambridge University Press, 2024. 

[8] D. Aryanta and R. P. Londong Allo, “Dynamic Spatial Diversity Combiner pada Kanal Fading,” ELKOMIKA J. Tek. Energi Elektr. Tek. Telekomun. Tek. Elektron., vol. 7, no. 3, p. 466, Sep. 2019, doi: 10.26760/elkomika.v7i3.466.


BIODATA
Nama : Muhammad Haikal
NIM : 244101060118
Kelas : 1F
Program Studi : Jaringan Telekomunikasi Digital
Jurusan : Teknik Elektro

Tags:

Post a Comment

0Comments

Post a Comment (0)