Abstrak
Availability atau ketersediaan merupakan aspek penting dalam sistem digital yang memastikan layanan dan data dapat diakses oleh pengguna yang berwenang kapan pun dibutuhkan. Dalam era transformasi digital yang semakin berkembang di Indonesia, availability menjadi indikator keberhasilan layanan publik dan efisiensi organisasi. Penelitian ini menggunakan metode studi literatur dengan mengkaji berbagai sumber dari kebijakan pemerintah, publikasi ilmiah, dan dokumentasi resmi yang relevan. Hasil kajian menunjukkan bahwa availability tidak hanya ditentukan oleh faktor teknis, tetapi juga dipengaruhi oleh kesiapan infrastruktur, kebijakan tata kelola data, serta sistem informasi manajemen yang kredibel. Tantangan utama yang dihadapi meliputi serangan siber, kerusakan perangkat keras, dan kesalahan manusia. Kasus gangguan pada Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 menjadi contoh nyata bagaimana ketersediaan sistem digital sangat berpengaruh terhadap kelancaran layanan publik. Oleh karena itu, diperlukan strategi terpadu untuk menjaga dan meningkatkan availability melalui kolaborasi lintas sektor dan penguatan sistem digital nasional.
Pendahuluan
Latar Belakang
Perkembangan dalam teknologi digital yang pesat telah berhasil mendorong berbagai sektor untuk mengadopsi sistem informasi berbasis elektronik guna meningkatkan efisiensi dan efektivitas layanan. Di tengah akselerasi transformasi digital, availability atau ketersediaan sistem digital menjadi indikator penting dalam menjamin layanan tetap dapat diakses oleh pengguna yang berwenang kapan pun dibutuhkan. Keandalan dan ketersediaan(Availability) adalah sistem digital yang tidak hanya menjadi tanggung jawab teknis, tetapi juga mencerminkan kesiapan organisasi dalam menghadapi era modern.
Transformasi digital telah mengubah lanskap layanan publik dan swasta di Indonesia. Kebutuhan akan layanan yang cepat, akurat, dan selalu tersedia menuntut sistem digital yang andal dan memiliki tingkat availability tinggi. Availability dalam konteks ini tidak hanya berarti sistem online, tetapi juga memastikan data dan informasi yang dibutuhkan tersedia secara valid dan konsisten. Hal ini menjadi dasar bagi pengambilan keputusan strategis, pelayanan publik yang optimal, serta efisiensi operasional organisasi.
Menurut Kaizen Media Publishing, availability merupakan ketersediaan data atau informasi bagi pengguna yang berwenang kapan pun dibutuhkan. Pemerintah Indonesia melalui SPBE dan SDI juga menekankan pentingnya pengelolaan data dan layanan digital yang terintegrasi dan dapat diakses lintas sektor. Tantangan seperti serangan siber, kerusakan perangkat keras, serta human error menjadi ancaman nyata terhadap availability, sehingga dibutuhkan strategi seperti penguatan infrastruktur digital, peningkatan manajemen risiko, serta penerapan sistem informasi yang kredibel dan terintegrasi.
Metode
Pada studi kasus ini menggunakan pendekatan studi literatur atau kajian pustaka untuk mengkaji konsep availability dalam sistem digital yang ada di Indonesia. Studi literatur dipilih karena metode ini memungkinkan untuk mengeksplorasi teori, kebijakan, serta praktik terbaik dari berbagai sumber tertulis yang relevan, baik dari publikasi ilmiah, kebijakan pemerintah, maupun dokumen resmi lembaga terkait.
Data dikumpulkan dari berbagai literatur terpercaya seperti dari buku yang diterbitkan oleh Kaizen Media Publishing, Dokumen yang diterbitkan oleh Kementerian PPN/Bappenas, dan dokumen pendukung lainnya.
Analisis ini dilakukan untuk mengetahui keterkaitan antar literatur dengan menyusun kerangka pemahaman mengenai faktor-faktor yang memengaruhi availability, tantangan implementasinya, serta strategi penguatannya di tingkat kebijakan dan operasional.
Pembahasan
A. Pengertian
Availability atau ketersediaan merupakan aspek fundamental dalam sistem digital yang menjamin layanan dapat diakses dan digunakan oleh pengguna yang berwenang kapan pun dibutuhkan. Dalam era transformasi digital yang pesat, ketersediaan sistem menjadi faktor penentu keberhasilan operasional organisasi, baik di sektor publik maupun swasta. Menurut definisi dalam dokumen Kaizen Media Publishing, availability mengacu pada ketersediaan data atau informasi bagi pengguna atau sistem yang berwenang kapan pun dibutuhkan. Hal ini menegaskan bahwa tanpa availability yang baik, data dan layanan digital tidak akan memberikan manfaat optimal bagi pengguna.
1. Pentingnya Availability dalam Transformasi Digital
Transformasi digital di Indonesia semakin masif, dengan penetrasi internet yang mencapai 79,5% dari total penduduk atau sekitar 221,6 juta pengguna pada awal tahun 2024. Hal ini menunjukkan betapa besar ketergantungan masyarakat dan organisasi terhadap layanan digital yang harus selalu tersedia dan andal. Selain itu, pemerintah Indonesia melalui Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) dan kebijakan Satu Data Indonesia (SDI) menegaskan pentingnya availability data dan layanan digital sebagai fondasi pengambilan keputusan yang tepat dan efektif. Kebijakan ini menekankan bahwa ketersediaan data berkualitas dan layanan digital yang handal merupakan kunci dalam mendukung tata kelola pemerintahan yang transparan dan responsif. Dalam dokumen tersebut dijelaskan pula bahwa ketersediaan data yang baik memungkinkan evaluasi dan pengendalian pembangunan yang lebih akurat serta mendukung smart government.
2. Tantangan dalam Menjaga Availability Sistem Digital
Salah satu tantangan utama dalam menjaga availability adalah meningkatnya kebutuhan akan data dan layanan digital yang cepat dan akurat. Di era digitalisasi yang semakin kompleks, organisasi harus mampu menyediakan sistem informasi manajemen yang handal untuk memenuhi kebutuhan informasi yang tinggi dan beragam, seperti yang diuraikan oleh Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN). DJKN menekankan bahwa ketersediaan dokumen sumber yang valid merupakan dasar untuk menghasilkan data dan informasi yang kredibel, yang sangat penting untuk pengambilan keputusan strategis. Selain itu, ada beberapa hal yang dapat membuat sistem digital tidak tersedia, antara lain:
a. Serangan Cyber seperti DDoS (Distributed Denial of Service), ini bisa membuat sistem menjadi lemah karena dibanjiri oleh banyak permintaan palsu. Akibatnya, sistem menjadi lambat atau bahkan mati.
b. Kerusakan perangkat keras, dapat terjadi pada komputer atau server yang dimana ini menjadi tantangan yang kadang terjadi pada beberapa sektor, hal ini biasa terjadi karena masalah teknis, listrik mari, atau bencana alam.
c. Human error, biasa terjadi karena ketidaktelitian, kurangnya pengetahuan, atau kelelahan akibat bekerja berlebihan. Kesalahan ini bisa berdampak pada gangguan pada layanan.
3. Strategi Meningkatkan Availability
Dalam konteks transformasi digital nasional, penguatan infrastruktur dan sistem pendukung menjadi fokus utama. Misalnya, pembangunan dan penguatan Portal Satu Data Indonesia sebagai platform kolaborasi penyelenggaraan data menjadi salah satu langkah strategis untuk memastikan ketersediaan data yang akurat dan dapat diakses oleh berbagai instansi pemerintah dan masyarakat. Hal ini juga didukung oleh infrastruktur digital yang memadai dan kebijakan yang harmonis untuk tata kelola data. Selain itu, penerapan sistem informasi manajemen yang terpadu dan berbasis elektronik, seperti yang dilakukan oleh DJKN, membantu memastikan data dan layanan digital tersedia secara konsisten dan dapat diandalkan. Digitalisasi layanan dan proses bisnis yang semakin meningkat juga menuntut sistem yang mampu menangani volume data besar (big data) dengan validitas dan kredibilitas tinggi. Dapat disimpulkan, bahwa availability dalam sistem digital merupakan aspek yang tidak dapat dipisahkan dari keberhasilan transformasi digital. Ketersediaan layanan dan data yang andal mendukung pengambilan keputusan yang tepat, pelayanan publik yang optimal, serta keberlangsungan operasional organisasi. Dukungan kebijakan nasional seperti SPBE dan SDI, penguatan infrastruktur digital, serta pengembangan sistem informasi manajemen yang handal menjadi fondasi utama dalam menjaga availability.
4. Penggunaan Availabitily
Penggunaan availability dalam sistem digital tidak hanya terbatas pada keberlangsungan layanan publik, tetapi juga berperan penting dalam sektor sektor strategis seperti keuangan, kesehatan, dan pendidikan. Misalnya, dalam sistem informasi rumah sakit, availability menjamin rekam medis pasien dapat diakses oleh tenaga medis setiap saat untuk pengambilan keputusan yang cepat dan tepat. Di sektor keuangan, availability mendukung operasional perbankan digital agar transaksi nasabah dapat berlangsung tanpa hambatan selama 24 jam. Sementara dalam dunia pendidikan, platform pembelajaran daring mengandalkan availability agar proses belajar mengajar tetap berjalan lancar. Dengan demikian, availability menjadi faktor krusial dalam menjaga kesinambungan layanan digital lintas sektor dan memastikan pengalaman pengguna tetap optimal.
5. Kekurangan Availability dalam sistem digital
Kekurangan availability dalam sistem digital dapat menimbulkan dampak luas, tidak hanya dari sisi teknis, tetapi juga dari sisi pelayanan, kepercayaan publik, dan reputasi organisasi. Berikut adalah point point kekurangan availability dalam sistem digital.
Hambatan akses layanan: Ketika sistem digital tidak tersedia (downtime), pengguna tidak dapat mengakses informasi atau melakukan aktivitas penting yang tergantung pada sistem tersebut. Gangguan layanan publik: Dalam sektor pemerintahan, kekurangan availability bisa menghambat proses administratif seperti pengurusan dokumen, pembayaran pajak, atau layanan publik lainnya, yang berujung pada ketidakpuasan masyarakat.
Kerugian bisnis: Dalam sektor swasta, sistem yang tidak tersedia dapat mengakibatkan kehilangan transaksi, menurunnya kepuasan pelanggan, dan kerugian finansial.
Risiko kritis pada sektor kesehatan: Ketidaktersediaan sistem di rumah sakit atau klinik dapat menghambat akses tenaga medis terhadap data pasien, yang bisa berdampak serius terhadap keselamatan pasien.
Terhambatnya operasional internal: Proses kerja organisasi bisa lumpuh, koordinasi antarunit terganggu, dan efisiensi menurun saat sistem tidak dapat diakses.
Kehilangan kepercayaan publik: Gangguan layanan berulang dapat merusak kredibilitas organisasi di mata masyarakat, mitra, dan lembaga pengawas.
Citra buruk di media: Dalam era digital dan media sosial, keluhan pengguna dapat dengan cepat menyebar luas, memperburuk reputasi instansi secara publik.
Kurangnya kesiapan menghadapi gangguan: Ketergantungan tinggi terhadap sistem digital tanpa manajemen risiko dan infrastruktur cadangan memperbesar dampak dari setiap gangguan.
Persoalan strategis, bukan teknis semata: Kekurangan availability harus dipandang sebagai isu strategis yang menuntut pendekatan terpadu dari sisi teknologi, kebijakan, dan manajemen.
6. Pentingnya sistem monitoring dan prediksi gangguan secara real time
hal yang sering terabaikan dalam menjaga availability adalah pentingnya sistem monitoring dan prediksi gangguan secara real-time. Banyak gangguan pada sistem digital bukan hanya disebabkan oleh serangan langsung atau kerusakan teknis, tetapi juga karena lambatnya deteksi terhadap tanda-tanda awal penurunan kinerja. Tanpa pemantauan aktif, gangguan kecil bisa berkembang menjadi kerusakan besar yang menghambat layanan. Berikut adalah point point bahwa pentingnya sistem monitoring dan presiksi gangguan secara real time.
Pemantauan Kinerja Sistem (Performance Monitoring) Memantau terus-menerus penggunaan CPU, RAM, bandwidth, dan kapasitas penyimpanan untuk mendeteksi beban kerja yang tidak wajar.
Deteksi Trafik Abnormal Mengidentifikasi lonjakan trafik yang tidak biasa, yang bisa menjadi indikasi awal serangan DDoS atau aktivitas pengguna yang tidak normal.
Log Tracking dan Analisis Merekam dan menganalisis log aktivitas sistem untuk melacak kesalahan, percobaan akses ilegal, atau potensi kerusakan sistem.
Dashboard Analitik Menyediakan tampilan visual real-time mengenai status sistem, metrik utama, dan notifikasi otomatis untuk membantu respons cepat.
Notifikasi dan Sistem Peringatan Dini (Early Warning System) Mengirimkan peringatan otomatis kepada tim teknis jika terjadi penyimpangan dari parameter normal atau gejala awal gangguan.
Prediksi Gangguan dengan AI/ML Menggunakan algoritma kecerdasan buatan dan pembelajaran mesin untuk memprediksi potensi downtime berdasarkan pola historis.
Integrasi dengan Sistem Keamanan Menghubungkan sistem monitoring dengan tools keamanan siber untuk mempercepat deteksi ancaman dan respons insiden.
Pemulihan Cepat (Auto-Response & Recovery) Beberapa sistem monitoring canggih dilengkapi dengan kemampuan menjalankan tindakan otomatis, seperti restart server atau pengalihan beban (load balancing), saat gangguan terdeteksi.
Peningkatan Dokumentasi dan Evaluasi Data dari monitoring digunakan untuk evaluasi berkala, pengambilan keputusan teknis, dan perbaikan sistem ke depan.
B. Contoh Kasus
Berikut adalah beberapa contoh kasus yang pernah terjadi di Indonesia, antara lain:
1. Gangguan Layanan Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 – Juni 2024
Gangguan yang dialami Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 sejak 20 Juni 2024 sehingga berdampak pada terhambatnya beberapa layanan publik. Salah satu layanan yang terganggu adalah sistem keimigrasian yang diselenggarakan oleh Ditjen Imigrasi, Kementerian Hukum dan HAM. Langkah-langkah pemulihan terus dilakukan dengan perkembangan sebagai berikut: Sebagian layanan keimigrasian seperti paspor, visa, izin tinggal, dan perlintasan sudah mulai kembali beroperasi. Sebagian layanan imigrasi melalui Autogate di Bandara Soekarno Hatta telah kembali beroperasi secara bertahap. Sedangkan layanan Autogate di bandara lain masih terus diupayakan pemulihannya. Agar proses keimigrasian dapat terus berjalan, layanan kombinasi dengan verifikasi manual masih dilakukan. Kominfo terus melakukan upaya-upaya pemulihan secepat-cepatnya, dengan tetap memperhatikan aspek kehati-hatian dan mengutamakan kepentingan publik ataupun pengguna layanan. Upaya-upaya tersebut dilakukan secara intensif bersama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Kepolisian RI (Polri), Kementerian/Lembaga terkait, PT Telkom Indonesia dan mitra penyelenggara lainnya. Dalam hal layanan keimigrasian, Kementerian Kominfo bekerja bersama dengan Ditjen Imigrasi, Kementerian Hukum dan HAM.
2. Serangan Ransomware pada PDNS 2
Pusat Data Nasional Sementara (PDNS 2) yang dikelola oleh Kominfo mengalami gangguan operasional akibat serangan ransomware (varian Brain Cipher, pengembangan dari LockBit 3.0). Hal ini menyebabkan sejumlah layanan pemerintahan mengalami pemadaman signifikan. Dampak yang dapat terjadi sekitar 2.120 layanan publik dan 239 instansi pemerintah terdampak, termasuk layanan keimigrasian seperti visa, VOA, e-office, dan layanan paspor—yang sempat berhenti beroperasi dan gangguan ini memengaruhi aksesibilitas data dan layanan penting, berdampak langsung pada masyarakat dan instansi yang menggantungkan layanan digital tersebut. Penyebabnya di karenakan serangan dilakukan oleh ransomware Brain Cipher, yang menerobos dan mengenkripsi data pada PDNS 2, serta investigasi BSSN mengungkap bahwa sistem keamanan (Windows Defender) sempat dinonaktifkan pada 17 Juni sehingga memungkinkan ransomware berkembang Tindak lanjut dan pemulihan yang di lakukan BSSN, Kominfo, Cyber Crime Polri, dan mitra mengerahkan upaya forensik dan pemulihan. Pada 24 Juni 2024, layanan keimigrasian telah pulih dan beroperasi normal kembali.
Penutup
Kesimpulan
Availability merupakan elemen kunci dalam sistem digital yang menjamin layanan dan data tetap dapat diakses oleh pengguna secara tepat waktu dan berkelanjutan. Dalam konteks transformasi digital di Indonesia, ketersediaan sistem yang andal mendukung pelayanan publik yang optimal, pengambilan keputusan berbasis data, serta efisiensi operasional instansi.
Tantangan seperti serangan siber, gangguan teknis, dan kesalahan manusia menunjukkan pentingnya penguatan infrastruktur, sistem informasi terpadu, dan kebijakan yang mendukung. Kasus gangguan PDNS 2 menjadi bukti nyata bahwa availability tidak bisa diabaikan, karena berdampak langsung pada kehidupan masyarakat dan kepercayaan terhadap layanan digital.
Oleh karena itu, menjaga availability bukan hanya tanggung jawab teknis, tetapi juga komitmen strategis dalam membangun sistem digital yang tangguh dan terpercaya.
DAFTAR PUSTAKA
Digital, I. (t.thn.). Fondasi Akselerasi Inovasi dan Pertumbuhan Ekonomi. Diambil kembali dari KOMIDIGI: digital/infrastruktur-digital https://www.komdigi.go.id/transformasi Mediana. (2024, AGUSTUS 10).
GANGGUAN PUSAT DATA BELUM TUNTAS, SEJUMLAH LAYANAN PUBLIK PRIORITAS MASIH BERMASALAH.
Diambil kembali dari COMPAS: https://www.kompas.id/baca/ekonomi/2024/08/09/permasalahan-gangguan pdns-2-kemenkominfo-petik-tiga-pelajaran-penting?utm_source=chatgpt.com Murbaningsih, R. (2023, Maret Senin).
Artikel Kanwil DJKN Sumatera Selatan, Jambi dan Bangka Belitung. Diambil kembali dari KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTOR JENDERAL KEKAYAAN NEGARA: https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kanwil-sumseljambibabel/baca artikel/15977/KREDIBILITAS-DATA-DAN-INFORMASI-DALAM SISTEM-INFORMASI-MANAJEMEN-DJKN-YANG-TERPADU-UNTUK KEUNGGULAN-KOMPETITIF-ORGANISASI.html Rencana Aksi Satu Data Indonesia 2022-2024. (t.thn.).
Kementerian PPN/Bappenas, 11. Diambil kembali dari https://www.beltim.go.id/storage/MateriSPBE/iCR4k7axWu97FmlcSdXuwak QCOOib407mEzjxm8Z.pdf Samuel, P. A. (2024, JUNI 22). SIARAN PERS TENTANG PERKEMBANGAN PENANGANAN GANGGUAN LAYANAN PUSAT DATA NASIONAL.
Diambil kembali dari KOMDIGI: https://www.komdigi.go.id/berita/siaran pers/detail/siaran-pers-tentang-perkembangan-penanganan-gangguan-layanan pusat-data-nasional Solihin, H. H., Hasan, F. N., & Rr. IsniAnisah Puspowati, d. (2024).
Konsep Sistem Informasi di Era Digital. Kaizen Media Publishing, 171. Diambil kembali dari https://repositori.kaizenpublisher.co.id/media/publications/569028-konsep sistem-informasi-di-era-digital-8a6c1a00.pdf